Bacaan Umroh Sesuai Sunnah
Ada beberapa rangkaian umroh yang wajib dan sunnah untuk dilakukan. Kami mengutip dari sumber terpercaya yaitu Sayyid Muhammad Amin bin Idrus Al-Husaini tentang bacaan umroh yang sesuai sunnah.
Dalam karyanya beliau tertulis lengkap tentang tata cara umroh wanita/perempuan dan laki-laki beserta landasan hadisnya. Adapun dalil dan fadilah melakukannya ibadah umroh sebagai berikut:
Ada banyak dalil-dalil tentang umroh dan fadilahnya (keutamaannya) diantaranya yang disabdakan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
"Satu umroh ke umroh yang lainnya adalah sebagai kaffarah (penghapus dosa) di antara keduanya dan haji yang mabrur itu tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Ibnu Majah).
Rasulullah SAW juga bersabda:
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Sambunglah antara (ibadah) haji dan umroh, karena sesungguhnya menyambungkan antara keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan (menghapus) dosa-dosa, sebagaimana besi yang dibersihkan dari kotorannya.” (HR. Bazzar dan Ibnu Hibban).
Tata Cara Umroh dan Bacaan yang Benar
Umroh tidak hanya melibatkan tata cara fisik, tetapi juga amalan-amalan spiritual yang mendalam. Ada tiga amalan umroh, yaitu rukun umroh, wajib umroh, dan sunnah umroh.
Tiga amalan umroh tersebut merupakan ibadah yang dapat dikerjakan dan bersifat wajib, kemudian ibadah sunnah ketika melakukan rangkaian ibadah umroh. Adapun penjelasan lengkap tentang tata cara umroh sesuai sunnah dan amalan-amalannya:
1. Rukun Umroh
Rukun umroh adalah amalan umroh yang harus dikerjakan sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain dan merupakan penentu sah atau tidaknya umroh seseorang. Rukun umroh ada lima yaitu:
Surat Ali Imran Ayat 97
وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan suatu apapun) dari semesta alam." (QS Ali Imran: 97).
2. Niat Umroh
Niat umroh atau yang disebut dengan niat umroh yakni niat dalam hati untuk menjalankan ibadah umroh. Niat ihram ini bersifat sunnah untuk dikerjakan, tetapi jika ditinggalkan, maka tidak sah umrohnya. Adapun niat umroh lengkap bacaan dan artinya sebagai berikut:
Melafazkan niat tidak terdapat keterangan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam baik dalam shalat, thaharah, puasa, bahkan dalam semua ibadah yang dilakukan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk haji dan umrah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ingin haji atau umrah tidak mengatakan : “Ya Allah, saya ingin demikian dan demikian”. Tidak terdapat riwayat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam demikian itu dan beliau juga tidak pernah memerintahkan kepada seorang pun dari sahabatnya”. Yang ada dalam hal ini hanya bahwa Dhaba’ah binti Zubair, semoga Allah meridhainya, mengadu kepada Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam bahwa dia ingin haji dan dia sakit. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya :
فَقالَ النبيُّ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ: حُجِّي، وَاشْتَرِطِي أنَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي
“Berhajilah kamu dan syaratkan, bahwa tempatku Tahallul ketika aku tertahan. [Muttafaqun alaihi]. Sebab yang dinilai oleh Allah untukmu, apa yang kamu kecualikan.
3. Thowaf Umroh
Thowaf atau tawaf merupakan bagian dari rukun umroh dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali dimulai dari titik hajar aswad dan kembali ke hajar aswad.
Adapun hadis Nabi Muhammad SAW tentang orang yang melakukan thowaf sebagai berikut:
شَكَوْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنِّي أَشْتَكِي قَالَ طُوفِي مِنْ وَرَاءِ النَّاسِ وَأَنْتِ رَاكِبَةٌ فَطُفْتُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي إِلَى جَنْبِ الْبَيْتِ يَقْرَأُ بِ الطُّورِ وَكِتَابِ مَسْطُورٍ.
Artinya: "Saya mengadu kepada Rasulullah SAW bahwa saya sakit. Beliau bersabda, "Lakukanlah thawaf di belakang orang-orang dengan naik kendaraan." Kemudian aku thawaf dan saat itu Rasulullah sedang salat di samping Baitullah dengan membaca surat Ath-Thuur."
Baca Juga : Berapa Lama Waktu Ideal Um roh? Ini Penjelasan Lengkapnya
4. Sa’i
Sa’i merupakan ritual ibadah umroh dengan jalan bolak-balik dari bukit Shofa ke Marwa sebanyak 7 kali. Sa’i merupakan bagian dari rukun umroh yang harus dilakukan dan jika ditinggalkan atau tidak dilakukan, hukum umrohnya tidak serta merta dapat diganti dengan membayar dam.
Berikut hadis mengenai Sa’i: Secara bahasa, sa'i berarti berjalan kecil atau lari-lari kecil. Kewajiban melaksanakan sa'i ada dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 158 yang berbunyi:
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ
5. Thalul
Thalul adalah mencukur tiga helai rambut dan apabila rambutnya tidak tumbuh atau baru digundul, maka gugur kewajiban untuk mencukur rambut, akan tetapi disunnahkan untuk menggerakkan alat cukur rambut diatas kepala agar dapat menyerupai kelompok yang mencukur rambut.
وَعَنْـ [ ـهُ ] ; { أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ ( قَالَ: ” اَللَّهُمَّ ارْحَمِ اَلْمُحَلِّقِينَ ” قَالُوا: وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اَللَّهِ. قَالَ فِي اَلثَّالِثَةِ: ” وَالْمُقَصِّرِينَ ” } مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, “Ya Allah, rahmatilah orang-orang yang mencukur rambutnya.” Mereka bertanya, “Orang-orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?” Beliau berdoa untuk yang ketiga, “Dan orang-orang yang memendekkan rambutnya.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1727 dan Muslim, no. 1301]
6. Tertib
Tertib dalam melakukan ritual ibadah umroh sangatlah penting sebab kita diharuskan untuk menghayati setiap proses rukun-rukun umroh yang telah kita lewati sesuai yang telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
Kesimpulan
Ibadah umroh adalah suatu ibadah mulia dan memiliki tata cara yang harus dilaksanakan dengan benar agar ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT. Mengikuti tata cara umroh yang sesuai sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi rukun, amalan wajib, mau pun sunnah, sangat penting untuk memastikan kesempurnaan ibadah.
Dengan niat yang tulus, melaksanakan thowaf, sa’i, tahalul, dan menjaga tertib dalam setiap rangkaian ibadah, umroh bukan hanya menjadi sarana untuk menghapus dosa, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah, meraih rahmat-Nya, dan memperoleh pahala yang berlipat. Semoga dengan memahami dan mengikuti tata cara yang benar, setiap ibadah umroh kita menjadi amal yang diterima dan membawa keberkahan.
0 Komentar